Perempuan dan Pendidikan

Friday, September 17, 2010



           Sebenarnya kaitan antara perempuan dan pendidikan sudah sering melekat ditelinga kita, tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan di eraglobalisasi ini. Di era ini perempuan sangatlah dituntut untuk mengenyam pendidikan yang layak sebagaimana kaum laki-laki. Tidak seperti pepatah jawa yang mengatakan bahwa kaum perempuan hanya bisa dijadikan konco wingking, alias hanya bekerja di dapur dan sebagai teman hidup kaum laki-laki. Sudah sewajarnya bagi kaum perempuan untuk menuntut hak-haknya yang mana menginginkan hidup layak dan menikmati apa yang disebut persamaan hak. Seperti halnya yang telah diperjuangkan oleh pahlawan nasional kita R.A Kartini yang terus menuntut persamaan hak perempuan pada zaman sebelum kemerdekaan.
Saat ini perkembangan pendidikan perempuan khususnya dinegara kita sebagai negara berkembang sudah bisa dikatakan sangat maju. Terbukti bahwa tingkat pendidikan bagi perempuan sudah mencapai perguruan tinggi, bahkan bisa mengungguli kaum laki-laki. Lapangan pekerjaan sudah mulai terpenuhi oleh kaum perempuan, baik lapangan pekerjaan yang berbentuk perkantoran perusahaan, perbank-kan ataupun umum, dan juga dikarenakan  lapangan pekerjaan mulai terbuka luas untuk kaum perempuan. Hanya saja jumlah mereka lebih sedikit dibanding dengan jumlah pekerja pada kaum laki-laki. Hal ini dikarenakan adanya kaum ayah yang juga menuntut istri-istrinya untuk bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan tugasnya untuk mengurus rumah tangga mereka.
Akan tetapi disamping hal itu, dikancah internasional pemerintah kita belum maksimal untuk memberikan pendidikan perempuan sebagaimana layaknya. Pemerintah hanya bisa menjual kaum perempuan untuk dijadikan TKW ( Tenaga Kerja Wanita ) untuk negara- negara lain, dan bukannya menjadikan mereka hidup yang layak. Sebagian besar dari mereka  merasakan derita yang sangat mendalam bekerja di negri orang, banyak yang disiksa majikan hingga meninggal dunia, tidak diberi gaji selama mereka bekerja, dan masih banyak derita yang dirasakan mereka. Karena hal itu sebaiknya pemerintah dapat bergerak cepat untuk  mengatasi penderitaan para kaum TKW. Mungkin dengan cara membuka lapangan pekerjaan khusus untuk kaum perempuan, atau dengan cara yang lain yang memungkinkan mereka dapat hidup selayaknya seorang manusia. Karena secara tidak langsung kaum perempuan ikut berkiprah  untuk memajukan bangsa kita, bangsa Indonesia, dan juga sebagai asset pembangunan negara.
Sudah saatnya kita sebagai kaum perempuan juga terpelajar untuk selalu kritis dalam menghadapi tantangan  zaman. Jangan kita hanya bisa ikut-ikut saja tanpa mengetahui tujuan hidup, jangan biarkan kita terjajah oleh kaum laki-laki, yang mana diantara mereka masih banyak yang menganggap bahwa kaum perempuan adalah kaum yang lemah. Telah banyak media atau fasilitas kita untuk mengembangkan bakat dan kemampuan kita. Zaman telah menuntut kita untuk memperbanyak membaca, menulis, karena dengan hal ini kita telah belajar untuk selalu kritis dalam menyikapi hidup. Sebagai kaum perempuan inginkah inspirasi kita didengar oleh pemerintah????????



oleh: Hafsha




           

            

0 comments:

Post a Comment